-Komapen.com -
Kemarin Aku pintar, Aku ingin mengubah dunia. Sekarang Aku bijak, maka dari itu aku mengubah diriku sendiri.
- Jalaludin Rumi
UAS Praktikum Sistem Digital
STMIK AMIKOM SURAKARTA
1. Jelaskan perbedaan antara rangkaian logika kombinasional dan rangkaian logika sekuensial!
Rangkaian logika Sekuensial adalah rangkaian yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan dan keadaan keluaran sebelumnya atau dapat juga dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan waktu. Ciri rangkaian logika sekuensial yang utama adalah adanya jalur umpan balik (feedback) di dalam rangkaiannya.
Rangkaian logika Kombinasional adalah rangkaian yang kondisi keluarannya (output) dipengarui oleh kondisi masukan (input) saat itu bisa disebut juga rangkaian tanpa memori. Nilai dari keluaran bergantung atau ditentukan dari nilai masukan pada saat itu. Tidak ada penyimpanan informasi atau ketergantungan terhadap nilai sebelumnya. Output hanya ditentukan oleh fungsi logika dari status arus input mereka, logika “0” atau logika “1” pada waktu tertentu.
2. Jelaskan perbedaan antara rangkaian multiplexer dan demultiplexer!
Multiplexer, rangkaian ini berfungsi untuk memilih salah satu dari variabel saluran masukan untuk dihubungkan ke sebuah saluran keluarannya(output). Rangkaian ini disebut juga data selector.
Multiplexer adalah suatu alat atau komponen elektronika yang digunakan untuk memilih 2 sampai banyak input atau masukkan untuk diteruskan ke bagian output atau keluaran. Pemilihan inti ditentukan oleh bagian kontrol atau select.
Demultiplexer, rangkaian ini berfungsi untuk menerima informasi pada satu saluran masukan dan menyalurkan kepada n saluran keluaran. Demux juga dapat digunakan sebagai decoder.
Pada komponen demuxtiplexer, terdapat satu jalur input dan banyak jalur output. Jalus input inilah yang akan dihubungkan dengan multiplexer.
3. Buatlah diagram logika, ekspreksi boolean dan tabel kebenaran dari rangkaian logika kombinasional!
Bentuk Ekspresi Logika
4. Jelaskan pengertian dan berikan contoh rangkaian dari empat macam shift register!
a) PIPO (Parallel In – Parallel Out)
Register geser PIPO diperlihatkan pada gambar, dengan menggunakan flip-flop tipe D. pada cara ini semua bagian register atau masing-masing flip-flop diisi pada saat yang bersamaan atau ouput masing-masing flip-flop akan respon sesuai data pada saat yang sama setelah diberikan sinyal input kontrol, dan biasanya menggunakan terminal set/reset bukan dengan pemberian clock.
Jika tidak ada pulsa clock yang dikenakan, bit tidak digeserkan dan pembacaan si terminal Q adalah sama dengan apa yang dimasukkan. Pemakaian register ini adalah metode yang menyenangkan untuk menyimpan beberapa bit secara sementara. Jika diberi pulsa clock, setiap bit akan digeserkan satu tempat pada setiap pulsa clock.
b) PISO (Parallel In – Serial Out)
Register ini memungkinkan kita dapat mengirim data secara paralel input melalui satu saluran dengan input serial seperti yang terlihat pada gambar.
Jenis flip-flop yang digunakan adalah J-K flip-flop atau flip-flop yang dilengkapi dengan input preset dan input preclear. Pemasukkan data dilakukan melalui input Preset. Data kemudian digeser keluar satu bit pada saat ketika diberikan pulsa clock. Hal ini memungkinkan data yang disajikan dalam bentuk paralel (beberapa saluran pada saat yang sama) dapat diubah menjadi bentuk serial (bit demi bit) untuk dipancarkan melalui satu saluran.
c) SISO (Serial In – Serial Out)
Data dimasukkan bit demi bit mulai dari flip-flop yang paling ujung dan digeser sampai semuanya terisi. Pergeseran data diatur oleh sinyal clock tiap kali data dimasukkan satu persatu. Cara menyimpan data secara sejajar, semua bagian register atau masing-masing flip-flop akan dimuati pada saat yang bersamaan. Seperti yang terlihat pada gambar. Dimana pada gambar tersebut shift register menggunakan flip-flop D.
Tegangan logika masukkan diumpankan ke dalam register geser pada setiap pulsa clock, dan dapat berubah pada waktu diantara pulsa-pulsa clock. Sesudah sejumlah pulsa clock yang sama dengan jumlah flip-flop dalam register, dikeluaran terdapat bit yang sama dengan bit pertama kali masuk tadi. Register SISO yang dipakai dengan cara ini dapat bertindak sebagai tundaan waktu, dimana bit dikeluaran tertunda selama beberapa pulsa clock (sama dengan jumlah flip-flop).
d) SIPO (Serial In – Parallel Out)
Register ini merupakan kebalikan dari register PISO, jika seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Data disajikan satu bit pada satu saat lalu digeser masuk pada saetiap pulsa clock. Sesudah seperangkat pulsa clock lengkap, register menjadi penuh dan kandungannya dapat dibaca diterminal Q atau dikeluarkan melalui seperangkat saluran paralel. Dalam pengertian ini, sikeluarkan berarti bahwa bit-bit tersebut dapat dipakai untuk mengoperasikan gerbang atau rangkaian lain, sementara registernya sendiri tidak mengalami perubahan karena tindakan ini. Dengan menggunakan register SIPO, bit-bit data yang sudah dipancarkan secara berurutan dari sebuah saluran dapat dikumpulkan hingga membentuk satu ”kata” dari beberapa bit.
5. Jelaskan yang dimaksud counter atau pencacah, sebutkan fungsi dan macam-macam counter pencacah!
→ Counter (Pencacah) merupakan register yang mampu menghitung jumlah pulsa detak yang masuk melalui masukan detakannya. Pencacah terdiri dari flip-flop yang diserikan dimana keadaan arus keluarannya ditahan sampai ada clock.
→ Fungsi, digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan (spedometer) yng pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer perlengkapan komunikasi dansebagainya.
- Dibangun dengan menggunakan FF JK
- Setiap masukan J dan K diberikan logika “1” secara permanen hingga FF JK tersebut akan melakukan “toggle” saat sinyal clock aktif tiba
- Pada pencacah asinkron, setiap FF JK bekerja secara berurut atau tidak serentak.
- Setiap FF JK akan dipicu oleh keluaran FF JK sebelumnya kecuali FF JK pertama yang dipicu langsung oleh sumber sinyal Clock
- Jumlah cacahan pada pencacah bergantung pada jumlah FF JK yang tersusun pada pencacah tersebut
- Setiap FF JK menampung 1bit data
- Jumlah cacahan maksimum adalah 2N dimana N adalah jumlah FF JK
b. Pencacah Naik Asinkron (Asynchronous Up Counter)
- Dimana pencacahan turun dapat diperoleh dengan memanfaatkan pencacah naik dan mengambil keluaran Q sebagai keluarannya.
- Pencacahan MOD dapat melakukan cacahan maksimal sejumlah 2N dengan N merupakan banyaknya FF
- Dimana disebabkan oleh suatu sumber clock yang memicu semua FF
- Dalam pencacah sinkron dibutuhkan beberapa penambahan rangkaian logika untuk mengontrol kerja masing-masing FF
Pencacah Naik Sinkron (Synchronous Up Counter)
- Pencacah sinkron yang melakukan cacahan secara naik, yaitu dari 0 menuju cacahan tertinggi
- Pencacah sinkron dapat dioperasikan pada periode yang kecil atau frekuensi tinggi walaupun secara rangkaian lebih komlek dibanding pencacah asinkron
Contoh rangkaian Counter Asinkron
Contoh rangkaian Counter Asinkron
AY✨
Silahkan Berkomentar Dengan Sopan :)