Petualangan Anak Banten Part 89


Petualangan Anak Banten Part 89
( Bencana Dimulai )



kehilangan seseorang yang dicintai memang sangat menyedihkan, apalagi bila nyatanya kita sudah berjuang dan berkorban untuk mendapatkan cinta itu tapi pada akhirnya sia sia. sulit menyatukan perbedaan meksi diakhiri oleh kerelaan,walau kita sama sama berjuang dan berkorban dari perjumpaan sampai pada akhirnya menyerah, kamu dan aku pernah menjadi KITA

Quote:
maaf sekali lagi untuk para reader kaskus, ane sangat sibuk sampai ane lupakan kaskus sejenak bekerja demi sesuap nasi (ciee), sampai pada akhirnya ane berada pada titik puncak yaitu "KANGEN NULIS". cerita kali ini ane bakalan loncat ke tahun ini, ya tahun 2016 yang menurut ane kisah cinta ane lebih diuji. tapi tenang ko ini ga bakalan menghilangkan unsur dari part part sebelumnya yang akan ane bahas seperti flashback haha.

Quote:
"bang bang bangun" kata nia disebelah ane.
"heeemmm" kata ane males malesan.
"eh bangun atuh bang" kata nia sambil menarik tangan ane
"ada apa sih nia, ini hari kan weekend gue mau tidur" kata ane menutup muka dengan bantal
"bang ah makanya kalau pacaran pulangnya itu jangan malem malem, kan udah janji mau anter nia ke kampus, nia udah bilang dari jauh jauh hari loh" kata nia, dari nada suaranya udah ngambek
"hadeuh iye iye gue bangun, dah sono lu mandi dulu" kata ane
"gitu dong, nia mandi dulu ya" kata nia

pergilah nia menuju kamar mandi, ane males banget anterin tapi gimana lagi ane udah janji.
"kamu dimana sih" sambil ane memegang hp, ane teleponin dia dari semalem ga diangkat.
"gue kaga pacaran kali nia semalem, malahan gue nyariin pacar gue" umpat gue ngmong sendiri
"tuuutt tuuutt tuuutt - nomor yang anda tuju tidak menjawab"
"kemana sih!!" kata ane menggerutu sendiri agak emosi sambil membanting hp ke kasur (kalau ke lantai rusak dah)
"telepon kaga diangkat, semua ceklis.. . "

lalu

"bro sandi" suara mbah tam muncul disebelah ane, mukanya deket banget.
"huss deket banget mbah" kata ane agak kaget dan mundur sedikit
"bro sandi saya melihat dia (pacar ane) dengan laki laki lain" kata mbah tam
"ah mbah tam jangan bohong, ga mungkin lah" kata ane
"ini serius saya tidak bohong" kata mbah tam
"bener? udah 10 kali saya kena bohong nih, yang . .(tuh ane sebutin 10 kali ane dibohongin sama nih jin uler ane, tuh mbah tam malah angguk anggukan kepalanya, ane ga bisa marah dah kalau sama mbah ane yang satu ini)"
"iya juga bro sandi, tapi ini benar saya lihat dan tidak bohong" kata mbah tam
"ya ya ya gimana mbah aja dah, saya mau pergi dengan nia, mbah disini saja nanti saya balik lagi, rumah ini juga belum ada pagar gaib" kata ane
"baik bro sandi" kata mbah tam yang kemudian menghilang

nia keluar dari kamar mandi, ane pun bergegas.

"cepet ya bang udah telat nih" kata nia agak bergegas pakai baju
"ya" kata ane singkat

setelah selesai mandi

"yuk bang jalan" kata nia
"iye sabar" kata ane sambil memakai sepatu
"lama nih" kata nia
"hadeuh lu yang lama tuh pake bedak segala" kata ane
"ih bang malah nyalahin, cewe wajar kali dandan" kata nia
"mau ketemu siapa sih? awas lu ye pacaran, kalau pacaran yang bener jangan kayak gue" kata ane
"iya bang engga, udah ah bang kepo banget" kata nia

ane turun, kamar ane lantai 2 yang memang serumah dengan pemilik kosan ane.pemiliknya itu ibu ibu yang super duper ramah, pokoknya kalau malem ane ga pernah kelaperan karena sering dibawain makanan, padahal ane kaga minta.

"eh sandi, nia mau kemana ini pagi pagi" ucap bu kosan
"iya bu nih mau anter nia dulu, hayu bu duluan saya buru buru" kata ane sambil tersenyum
"yaudah hati hati ya" kata bu kosan

sampailah keparkiran.

"bang kenapa kita ga dirumah teh cindy aja sih, kan ga bayar lagi" kata nia memakai helm
"udah lu diem aja dah, gue kan orangnya mau mandiri dan gue mau repotin saudara" kata ane menyalakan motor
"ya bang, tapi teh cindy juga bilang disana aja jangan pindah" kata nia
"ya nanti dah ya, namanya juga penyesuaian ditempat baru, lama lama juga betah" kata ane
"kalau lu mau sama cindy gpp nanti lu disana aja, gue mau disini dulu" lanjut ane

sampailah dikampus nia,

"bang tunggu ya ga lama ko palingan 2 jam" kata nia
"buset mendingan gue balik dah" kata ane
"ih tunggu aja bang hayo" kata nia menarik tangan ane , memang suatu kebiasaan nia kalau apa apa harus diturutin, salah sepertinya ane manjain adik ane, ane cuma bisa diem aja

lalu masuklah ane bisa dibilang komplek kampus adik ane, ane duduk dikursi yang ada dibawah pohon besar dekat panggung sanggar seni. disana terlihat beberapa orang sedang berdialog.

"bang tunggu sini aja, nia mau kesana" kata nia menunjuk beberapa orang yang berdialog tersebut
"iya" kata ane singkat

sambil menikmati sejuknya suasana pagi, saat itu ane melihat nenek bongkok tua sedang berjalan, rambutnya sangat panjang sampai pada kakinya. ane tahu bahwa nenek itu adalah makluk dari dunia lain, karena ane memperhatikan beliau, maka nenek itu pun melihat kearah ane dan dan sekejap mata sudah ada duduk disebelah kanan ane. ga serem sih cuma agak keriput saja. bayangkan nenek nenek.

"eh" kata ane agak kaget sambil tersenyum
"cu, ada apa kesini" kata nene itu tersenyum balik
"saya lagi anter adik saya ne" kata ane seraya tersenyum dan menunjuk adik ane yang sedang mengobrol bersama teman temannya, nene itu tersenyum
"sepertinya bisa melihat seperti ini keturunan ya cu?" kata nene itu
"karena melihat makluk yang halus harus dengan hati yang bersih bila dilatih sendiri tapi kalau cucu hatinya masih banyak kebencian" kata nene itu lebih lanjut
"..." ane terdiam beberapa saat
"jangan sia siakan kemampuanmu cu, karena suatu saat ini akan berguna bagi orang banyak. dan jangan sering membenci seseorang apa lagi iri, rezeki dan semuanya sudah diatur oleh yang di Atas" kata nene itu, dalam hati "nih nene nene bisa baca hati gue"
"...." ane menganggukan kepala, tumben ada makluk yang bener. biasanya nakutin doang
"ya ne makasih ya" kata ane
"dan juga jangan sombong bila semua orang tau kemampuan cucu, itu akan membalikan semuanya" kata nene itu
"iya iya ne" kata ane senyum
"ya saya berpergi dulu" kata nene itu, kemudian berjalan lagi.

entah kenapa mahkluk seperti nene ini kalau dibilang lucu ya lucu, dia bisa secepat cahaya untuk menuju suatu tempat tapi dengan tegarnya dia berjalan seperti manusia biasa. ya manusia aja males jalan emoticon-Malu (S) .


masih duduk ditempat yang sama, suara medsos hp ane berbunyi memecah keheningan, ada chat dari .. .
"udah puas jalan sama cewenya??" kata . . .

tak lama kemudian dering suara panggilan "sella".


sedikit dulu ya updatenya besok dilanjut,
good night

*Untuk side story mbah tam dan nyai - An kemungkinan weekend ya hehe* makasih


Lihat Semua Daftar Part Terbaru


Source : Kaskus

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan Berkomentar Dengan Sopan :)