Petualangan Anak Banten Part 83
( JANJI SUCI (B) )
( JANJI SUCI (B) )
ane lagi santai duduk didepan tv , cindy datang dari arah pintu
"san ada surat buat lu" kata cindy
"dari siapa?" kata ane
"ga tau tuh buka aja sendiri" kata cindy melemparkan sebuah surat yang dibungkus rapi dengan pita berwarna merah
ane buka perlahan , terpampang nama "sela & . . . ." mengundang saudara sandi untuk datang ke acara pernikahan , ane senyum senyum baca ini ,
"akhirnya janji sucinya terlaksana. . . ."
~ Balik lagi ketika malam itu ~
Sungguh ane mengatakan itu pada sela "sel maaf gw ga bisa terima lu" , kata kata itu masih ane ingat , kata kata yang sangat mantab menurut ane karena menolak cinta seorang anak bos "SELA" hahahaha , ane menatap mata sela yang sudah tidak dapat menampung air matanya sudah mulai keluar sedikit demi sedikit , "tapi gw salah apa san? , iya memang gw salah , gw salah udah marahin lu dikantor , udah kerjain lu , tapi lu harusnya sadar kalau itu cuma sesaat san , gw tetep sayang sama lu , gw gamau kehilangan seseorang yang gw sayangin lagi san , tolong . . " bibir sela ane tahan pakai jari ane
"shhiiiiittt sel , udahlah" kata ane , kemudian ane lepaskan lagi jari ane
"tapi kenapa san? kenapa lu gamau balikan sama gw!" kata sela
"lu terlalu perfect buat gw sel maaf" kata ane
"bukannya itu bagus san? haa? gw harus apa? gw harus jelek? kenapa alasanya kaya gitu ga masuk akal!" kata sela
"ga sel , gw mau lu jadi diri sendiri , gw gamau gw ga akan mau lu berubah demi gw , jadilah diri sendiri" kata ane
"ya ini lah gw san , gw udah jadi diri sendiri" kata sela
"gw tau sel , lu udah jadi diri sendiri , tapi maaf banget gw ga bisa nerima lu sel . maaf banget" kata ane
"kenapa san? gw salah apa? lu harus jelasin dulu sama gw!" kata sela
"nanti saatnya juga lu bakalan tau apa yang gw lakukan malam ini bener atau mungkin kebalikan . kita lihat aja kedepan sel" kata ane mengusap air mata sela yang keluar , sela langsung memeluk ane erat
"gw sayang lu san" kata sela menangis dipelukan ane
"lu tuh JAHAT! ! !" kata sela memukul mukul pundak ane
"lah kenapa sel? jahat kenapa?" kata ane
"JAHAT GA TERIMA GW! JAHAT SELINGKUHIN GW ! , JAHAT SEGALANYA SAMA GW!" kata sela memberontak dipelukan ane , agak sedikit terkena sesuatu tuh ane
"astaga sela" kata ane melepaskan pelukannya
"sabar sabar jangan ngamuk" kata ane
"awas ini ! , nanti lu yang kejar kejar gw san! , lu yang bakalan tergila gila sama gw!" kata sela
"haha sok atuh mau gimana sel? , silahkan kalau bisa hehe" kata ane senyum
"lu tuh ya nyebelin!!!" kata sela berusaha menyubit ane , ane lari
"hahahaha kabur ahh" kata ane lari kearah rumah riksa diikuti oleh sela , larinya cepet juga dia padahal pakai gaun , tapi ya dia angkat sedikit gaunnya ke paha
"sini sandi gw pukul lu!!!" kata sela mengejar ane
"haha sini kalau bisa" kata ane melihat kebelakang , lalu
"awas san!!" kata sela , ane menengok kedepan ada pohon "brruukkk" kepala ane kepentok ranting besar pohon itu sampai ane terjatuh , kepala ane langsung pusing , sela samperin ane dan mengusap usap kepala ane , untung saja disana rumput jadi ga sakit 2 kali ketika jatuh
"pukul gw sel , gw kalah nih hehe" kata ane , kepala ane ada dipangkuan sela
"apa sih san , ini udah dipukul sama pohon , lu sih jahat pohon juga tau tuh" kata sela , raut mukanya cemberut
"lu napa sih sel? gw udah hianatin lu , gw udah nolak lu , kenapa lu masih mau sama gw" kata ane
"ga tau san , gw sayang sama lu, lu pelet gw ya?" kata sela mencubit pelan hidung ane
"haha iya gw pelet lu pake pelet ikan!" kata ane ,
"ihh tega lu san ngomongnya ih" kata sela
"eh san gw mau lihat gaib bisa ga? , nanti gw lukis mbah mbah lu" kata sela
"ah gamau , nanti lu takut" kata ane
"hayolah san , plis!" kata sela
"engga!" kata ane bangun dari pangkuan sela
"lu udah ga apa apa? ko ga berdarah atau lecet ya? heran gw" kata sela
"ya fisik sih ga keliatan sel , cuma tetep aja sakit" kata ane
"itu ilmu juga ya?" kata sela
"engga" kata ane
"lu napa sih jadi cuek gini?" kata sela
"ya lu napa tumben tumbenan ngomongin gaib? biasanya juga engga" kata ane
"gw penasaran san , masa iya ga boleh tau sih" kata sela
"dalem dulu ah" kata ane berdiri , sela juga berdiri
ane jalan menuju rumah riska , sela ada disamping ane memegang tangan kanan ane sambil menyandarkan kepalanya dipundak ane . oh sela lu kenapa sih sayang sama gw? gw tuh gw salah sama lu tapi tetep aja lu nempel sama gw . itulah yang ada dibenak ane , kenapa cewe secantik sela masih aja suka sampai sayang sama ane? apa ga ada cowo lain apa yang lebih ganteng? ane itu jelek loh , ane sih bersyukur aja bisa dekat dengan cewe cewe cakep , tapi kalau dipikir pikir seperti ada yang ga beres
diruang tengah ane lihat ada soni riska dan cindy , sela masih jalan disamping
"cie udah balikan , sampe sender senderan gitu" kata cindy
"eheemm PB nih mana , Pajak Balikan" kata riska
"engga ko ga balikan" kata ane
"lah kenapa lu berdua? uddah mesraan gitu masa ga balikan" kata cindy , ane lihat soni diam aja , dia itu tau apa yang ane rasain , lalu sela yang tadi ada disebelah ane langsung duduk diantara cindy dan riska , dia langsung memeluk cindy
"son sini" kata ane , lalu soni menghampiri ane , kami jalan kebelakang rumah riska lagi , ditempat duduk dimana ane dan soni bertemu
.......................
"kenapa lu sama sela?" kata soni memulai pembicaraan
"ga tau son , gw merasakan hambar aja dan kayak ada yang engga beres" kata ane
"lah ko bisa?" kata soni
"ga tau kenapa , gw keingat sama omongan anak kecil yang bisa membaca pikiran orang son , dia baca pikiran sela dan katanya sih (...) " kata ane
"ah yang bener lu? kaga percaya gw" kata soni
"iya son bener , semua yang gw pikirin udah bisa ditebak , tapi gw ga tau bener apa engga" kata ane
"lu ga coba tanya langsung?" kata soni
"engga son , ga berani lah gw" kata ane
"kalau kata gw sih engga san , dia tuh sayang ko sama lu" kata soni
"ya lihat aja nanti son , makanya tadi gw tolak , gw masih mikir mikir . sebenernya sih gw mau nanya son tapi dia keburu berangkat keluar negeri , eh pas balik lagi dia lihat gw jalan sama sela , tambah gw ga bisa nanya gw nih" kata ane
"seharusnya tadi lu tanyanya san , kan biar dia tau alasannya lu nolak" kata soni
"kalau gini kan jadi ngegantung , gw tau lu ga kasih alasan kan buat dia? sakit loh cewe digituin" kata soni , ane sedikit tersentak mendengar ucapannya
"ya mungkin nanti gw ngomongnya son kalau udah agak adem aja , masih panas sekarang" kata ane
"sip dah , eh balik kemana san? nginep sini aja , gw ga balik nih" kata soni
"gw balik sama cindy son , gw serumah sama dia , ntar gw pulang aja" kata ane
"haha enak lu ya punya saudara cewe dijakarta , ga lu apa apain kan? haha" kata soni
"gila lu kaga lah son , gw gini gini juga masih punya moral" kata ane
"santai san canda gw" kata soni
"iyaaa dah , yu kedalem lagi , kayaknya mendung nih" kata ane , ane lihat langit malam agak kemerahan yang berarti mendung , di iringi hembusan angin yang cukup kencang dan bau tanah
ane kembali kerumah riska , disana riska sedang menyalami teman temannya yang akan pulang , pesta sudah selesai ,ane samperin cindy yang disebelahnya ada sela
"cin balik yu mau ujan" kata ane
"ntar aja san , kalau ujan minta dianterin sela aja" kata cindy seperti memancing ane
"hayolah . mau lu kehujanan dijalan?" kata ane
"santai sandiii ih , memangnya kenapa sih? kalau ujan ya kita nginep aja dirumah ini" kata cindy
"serah lu aja dah" kata ane pada cindy ,
pukul 22:00
ane duduk kursi belakang rumah riska bersama soni sambil makan kuwaci sambil menikmati rintihan hujan yang cukup deras pada malam itu
"san lu tau ga kenapa gw putus sama sela" kata soni
"kenapa son? " kata ane
"dulu pernah gw kasih pilihan sama sela san , sebenernya sih canda candaan" kata soni
"kenapa?" kata ane
"gw pernah nanya , sel lu mau pilih gw atau sandi" kata soni
"serius? terus dia jawab apa?" kata ane
"dia jawab lu san haha" kata soni
"ah serius lu?" kata ane ga percaya
"iya seriusan dah , pertamanya gw kira bercanda tapi eh ternyata beneran dia lebih sayang lu , masih inget kan terakhir kita ketemu? yang kita lawan saudara hitam lu si andi? dia sedih banget lihatt lu san" kata soni
"cemburu banget gw sebenernya tapi mau gmana lagi , sela lebih milih lu" kata soni
"..." omongan soni membuat ane tersentak
"terus gw harus apa nih son?" kata ane
"menurut gw lu coba aja dulu pacaran sama sela (temen pkl) , kali aja jodoh lu sama dia" kata soni
"tapi kata lu dia itu ga setia ?" kata ane
"ya kan sama kaya lu san kaga setia jadi ccok haha" kata soni
"anjir lu" kata ane
"hahah santai bro santai" kata soni yang melihat ane agak emosi tapi ya ane terima itu
sampai 23:00 hujan belum jua berenti , ane kembali melihat cindy riska dan sela sedang menonton tv ,
"mau pulang kehujanan atau nginep?" kata cindy
"ya ya nginep" kata ane pasrah
"yaankk sini , dingin nih" kata riska pada soni , soni menghampiri riska dan memeluknya (enak bener)
ane duduk paling pojok sendirian di kursi panjang itu , lampu rumah juga sudah diredupkan karena sudah malam , (orang tua riska sedang ada diluar kota jadi ya bebas ) . posisinya , ane - cindy - sela - riska - soni ,
"enak kali ya dipeluk biar anget" kata sela menyeletu
"hahaha sama siapa sel" kata riska
"tuh tuh yang dipojokan" kata sela
"mana mana?" kata ane pura pura bego
"itu lohh itu" kata sela menunjuk nunjuk pojokan arah ane
"oh ini mbah tam?" kata ane , disebelah ane memang ada mbah tam
"hahahahahhaha" kata soni
"peluk uler si sandi biar anget hahaha , pas banget san uler lu dateng" kata soni
"hahahah" kata ane
Quote:
"ga apa apa saya bro sandi dipeluk dek sela" kata mbah tam pada ane
"yeeee maunya mbah" kata ane ke mbah tam
"kenapa gitu bro sandi , kan enak dipeluk wanita" kata mbah tam
"jangan mbah , mbah kan beda alam" kata ane
"dek nia kangen bro sandi" kata mbah tam
"tadi ketemu?" kata ane
"ya saya diberitahu bapak bro sandi suruh sampaikan" kata mbah tam
"lebih baik nanti pulang dulu" kata mbah tam
"bilangin aja minggu depan" kata ane
"baik bro sandi" kata mbah tam menghilang
"apa sih? mana mbah tam mana gw ga lihat" kata sela pindah ke sebelah ane , ane jadi agak gimana gitu
"mana mbah tam sayang" kata sela berbisik pelan ditelinga ane,duh posisinya membuat sesuatu berdiri
"lu napa sel?" kata ane
"napsu gw" kata sela
"dih inget sel inget" kata ane sedikit mendorong sela
"ga apa apa kalau sama lu san" kata sela meraba raba dada ane
"gila lu ya" kata ane melepaskan rabaanya
"kalau mau deket gw lu diem aja" kata ane
"ya iya iya , lu memang cowo aneh san , dikasih enak ga mau huu" kata sela , kepalanya didada ane , tangannya kenan ada dipinggang ane , kalau yang engga kuat sih udah diajak ke kamar
"gw mau kayak itu san pun . . " kata sela
"shiiittt jangan diingetin" kata ane
"ah lu gitu banget , jangan dilupain kenangannya lah" kata sela
"udah udah lu tidur aja" kata ane
"usap usap rambut aku san" kata sela , ane usap usap kepalanya.
tanpa terasa ane tertidur karena cape .
"traaannnnggg" suara piring pecah , ane langsung bangun , ane lihat jam dihp ane pukul 02:30
"apa itu ya?" kata ane dalam hati , mereka semua tidur didepan tv yang sudah diberi kasur , ane dan sela dikursi (ane posisinya duduk) , karena yang lain tidak bangun ane cuek aja , ane benarkan posisi tidur sela yang tidur dikursi , lalu ane tidur dikasur dekat cindy.
lagi lagi ada suara , ane bangun "shhiiitt shiiiiittt" suara seperti berbisik , "heyyy" ada suara , ane tengok kebelakang kursi ada anak kecil , cewe
"eh dek ngapain malem malem gini?" kata ane
"maen yu ka" kata ane kecil itu , matanya agak sayu , umurnya mungkin 8-9 tahun , berponi dan rambutnya cukup panjang
"tidur aja dek , kk ngantuk" kata ane
"yaahh ka , padahal saya mau maen , yaudah deh" kemudian tuh anak kecil lari ke arah lantai 2 , cepet banget larinya
"eh dek tunggu" kata ane , ane kemudian mengejarnya , ya namanya juga anak kecil ane takut kenapa kenapa , pikir ane mungkin adiknya riska
sampai dilantai 2 lebih gelap dari pada lantai 1 ,
"dek dek dimana?" kata ane memanggil anak kecil itu
"sini ka sini" kata anak kecil itu , suaranya dari ujung sana , ane kemudian jalan perlahan lahan , hanya cahaya dari luar jendela yang menerangi rumah riska ini . dilantai 2 ada banyak sekali kamar dan lukisan lukisan . sampailah diujung ruangan ane lihat anak kecil itu menghilang dikegelapan
"dek ? weeii kemana? jangan maen petak umpet nanti diculik setan" kata ane
"saya memang setan ka" kata anak kecil itu
"lah setan? seriusan?" kata ane
"iya ka , saya ada dibelakang kk" kata anak kecil itu , ane menutup mata dan menoleh kearah belakang
"mana ga ada setan tuh" kata ane
"ihh ka buka matanya" kata anak kecil itu
"engga mau ah , pasti ngagetin ya? udah ketebak setan sih gitu , udah banyak nonton film setan saya dek" kata ane candain tuh setan
"yah ga seru lah" kata anak kecil itu , dari nada bicaranya sih ngambek
"dek dek?" kata ane , sudah tidak ada suara , lalu ane buka perlahan mata ini , ga ada apapun . ya dengan santai ane lagi kelantai 1 dan tidur dikasur
besok paginya ane bangun. ane lihat sekitar yang belum bangun cuma ane dan sela . sela ada disebelah ane (tidur dikasur) sambil peluk ane
"wei bangun , ini 2 pasangan sama sama kebo" kata soni
"eh son , ih ko ada sela" kata ane langsung bangun
"ahhaa ga usah muna san, enak juga kan lu dipeluk gitu" kata soni
"bisa aja lu , mana cindy?" kata ane
"balik duluan dia" kata soni
"lah gw ditinggal " kata ane
"ntar gampang san , ada sela ko anterin lu hahah" kata soni
"sengaja kan lu pada ah" kata ane
hp ane berdering "sela" menelepon , ane angkat , sela ngajakin ane jalan saat itu , ya berhubungan itu hari minggu ane sanggupi ,
"iya sel ntar gw kekosan lu deh" kata ane kemudian menutup teleponnya , eh taunya . . .
"cie mau jalan" suara sela dibelakang ane , sepertinya dia denger pembicaraan ane ditelepon
"ya , terus kenapa?" kata ane
"jadi , lebih milih dia ya?" kata sela
"heeem iya sel maaf" kata ane , sela terlihat senyum walau air matanya keluar
"hehe makasih ya san buat semuanya" kata sela yang kemudian lari kekamar riska
"maaf ya sela" kata ane pelan
singkatnya ane menumpang mandi dirumah riska ,sesudah mandi ane meminjam baju soni karena bila ane pulang dulu bisa lebih lama sampainya , maklum aja ane naek kendaraan umum ,
"lu udah milih san , itu semua keputusan lu , jangan nyesel ye" kata soni
"iya son , tenang aja" kata ane
"gw temen lu selalu dukung lu , kalau ada apa apa cerita sama gw san" kata soni
"sip bro , gw berangkat dulu" kata ane
ane bertemu sela pada saat akan pergi , dia duduk dikursi didepan rumah riska . dia belum mandi masih pakai baju tidur milik riska , melamun dengan muka sedih
"sel .." ane samperin sela , dia melihat ane tapi mukanya langsung dibuang
"maafin gw ya" kata ane
"ya sana pergi! , jangan pikirin gw! pikirin cewe baru lu!" kata sela
"tapi gw mau lu jangan sampe macem macem" kata ane
"terserah gw dong!" kata sela kemudian pergi
"semoga dia maafin gw"
, selanjutnya ane berangkat menuju kosan sela disana sela terlihat cantik dengan baju agak ketat dan celana pendek , sebenernya ane suruh ganti baju , tapi dia gamau ya sudah kalau gitu . disepanjang jalan ane selalu kepikiran sela (bos) , ane kepikiran mukanya yang murung dan terlihat sedih banget tadi. "hayolah san , lu jangan terlalu inget dia" kata ane dalam hati , hari itu kami jalan ke salah satu tempat wisata dijakarta . ya ane ga sebutin deh hehe . sampai malam ane bersama sela . seneng sih walau hati ane ada yang mengganjal .
pukul 20:00 ane dan sela sudah sampai kosannya
"makasih ya san , gw seneng banget hari ini" kata sela
"hehe iya sel gw juga makasih ya" kata ane
"jadi kan kita berarti?" kata sela
"jadi apa?" kata ane
"pacaran lah" kata sela
"lihat nanti ya sel hehe" kata ane
"yaudah deehhh" kata sela murung
"tapi yang jelas gw udah milih lu ko sel" kata ane senyum
"hehe makasih ya san" kata sela peluk ane
"yaudah gw balik dulu" kata ane
"hati hati san , eh sini" kata sela, lalu kami berciuman cukup lama , heeemm udah lama juga ane ga ciuman .
setelah puas ane pulang , ane masih menungu tuh angkutan umum cukup lama mungkin ada setengah jam ane menunggu belum ada aja
"ko ga ada ya? biasanya jam segini masih ada" kata ane mengumpat dalam hati
ane cek hp tidak ada .
"loh ko hp gw ga ada? ketinggalan nih kayaknya"
ane langsung balik lagi kekosan sela , didepan kosan sela ane lihat ada mobil yang ga asing , dan ada kepala pasukan jin kiki disana macan besar
"mbah macan , kiki ada disana?" kata ane menunjuk kosan sela
"ya sandi ada , memang ada apa?" kata mba macan
"bangs*t" kata ane agak emosi , eh mbah tam muncul disebelah ane
"ada apa bro sandi marah?" kata mbah tam
"apa dia menganggu bro sandi?" kata mbah tam pada mbah macan besar
"tidak mbah tenang aja bukan , mbah tunggu disini aja jangan naik" kata ane
"baik bro sandi" kata mbah tam
ane kemudian naik ke lantai 2 kosan sela , ane buka langsung tuh pintu kosan ternyata tidak terduga mereka sedang asik berciuman , mereka langsung kaget
"gila lu ya sel" kata ane
"eh sandi , gw bisa jelasin" kata sela , ane lihat kiki diam aja , bajunya sudah berantakan "jing" kata ane dalam hati
"gw lebih milih lu sel dari pada mantan gw yang bela belain pulang dari luar negeri!" kata ane , tapi ane ga berbicara pada kiki , ane langsung ambil hp ane yang tertinggal dibawah rak Tv , ane keluar kamar tapi sela mengikuti ane , tangan ane dipengang erat
"pada akhirnya gw tau sel , gw salah , gw sangat salah pilih lu dan tinggalin mantan gw sela , gw bego!" kata ane mencoba melepaskan tangan sela tapi tidak bisa
"mohon maafin gw san , iya gw salah tapi gw sayang lu" kata sela
"maaf sel gw ga bisa , mendingan lu lanjut aja sama kiki!" kata ane
"gw maunya sama lu san plis" kata sela
"gw ga mau sel , udah gw mau jomblo dulu , pusing gw pacaran tapi kayak gini jadinya" kata ane melepaskan tangan sela ,
"jangan ganggu gw lagi" kata ane
ane turun agak cepat , hati ane deg degan , perasaan ane ancur , ya hari itu hari minggu itu hari dimana ane SALAH PILIH! . ya SALAH PILIH , mungkin disini pada greget sama ane , kenapa ane harus meninggalkan sela yang kaya raya itu ? sial!
ane turun pasukan keluarga kiki berkumpul semua disana , ane lihat ke atas ada kiki
"mau ngapain bang? nyerang gw pake mereka? MEREKA ITU TEMEN GW GA AKAN NYAKITIN GW!" kata ane teriak , tapi kiki diam aja.
ane lihat kearah mereka , ya pasukan jin ini yang pernah ada dirumah ane beberapa bulan lamanya . "kalian itu teman saya , saya percaya pada kalian" kata ane , walau disamping ane ada mbah tam yang kekuatanya lebih besar , tapi ane gamau ada yang terluka , ane jalan perlahan melewati mereka dan memang mereka tidak ada yang berani menyentuh ane . karena ane tau mereka disuruh untuk menyerang ane oleh kiki.
ane jalan lagi kearah depan , lutut ane udah lemes banget melihat itu , perasaan ane udah ancur .
"bangs*d! , kenapa gw bego banget!" kata ane teriak sendiri
dan pada akhirnya ane pulang juga naek ojeg karena tidak adanya kendaraan umum lainnya
sampai depan komplek ane menuju warung kopi pak tohir tapi sudah tutup
"biasanya belum tutup" kata ane , ane lalu jalan perlahan menuju rumah cindy , lemes banget ane . sampailah ane ditaman , lalu ane perhatiin disana ane cewe yang kemarin dibilang gila . dia sedang melamun sendirian , lalu ane samperin . .
"hey boleh gw duduk?" kata ane menunjuk kursi kosong disebelahnya
"boleh ,," kata cewe itu , kemudian ane duduk
"maaf kemarin ga boleh duduk soalnya ada ular gw" kata cewe itu
"oh iya ular hehe" kata ane
"ngomong ngomong itu ular lu ya?" kata cewe itu menunjuk arah belakang ane , ane tengok ada mbah tam , kepalanya dekat banget dengan muka ane , ane pura pura ga tau
"ah mana ga ada" padahal ane kaget
"ah yang bener , berarti gw gila kali ya , kenapa gw kayak gini" kata cewe itu
"kelebihan itu , bukan gila" kata ane
"anisa" cewe itu menjulurkan tangan
"sandi" kata ane
Lihat Semua Daftar Part Terbaru
Source : Kaskus
Silahkan Berkomentar Dengan Sopan :)