Petualangan Anak Banten Part 84
( JANJI SUCI (C) )
( JANJI SUCI (C) )
"anisa" cewe itu menjulurkan tangan
"sandi" kata ane
"oh sandi , salam kenal ya , gw anak baru" kata anisa
"yaa hehe" kata ane senyum
"gw pusing san" kata anisa
"pusing kenapa?" kata ane
"ini , gw bisa lihat sekitar , kalau lu bisa lihat sih itu diatas pohon besar itu ada kuntilanak loh" kata anisa menunjuk pohon besar yang ada kunti nya , ane sih udah tau dari pertama kali kesana
"ohh ada ya , ya berarti jangan dipusingin , itu anugrah dari Tuhan jangan disia siain" kata ane
"iya sih , tapi gw sendirian san , ga ada yang bisa gw ajak ngomong , ga ada yang ngerti , tapi gw lihat lu itu ada ular dibelakang lu , kayaknya lu dijagain sama leluhur lu deh" kata anisa
"dan gw juga bisa gila lama lama kaya gini " kata anisa
"eh san itu ko ular dibelakang lu kepalanya goyang goyang sih?" kata anisa
"ah mana sih?" kata ane melihat kebelakang , mbah tam lagi goyangin kepalanya , ga ada music ga ada apa goyang teroosssss
"hahah lucu loh ko uler goyang" kata anisa
"sa , , gw sebenernya . . . . ." hp ane berdering , pas banget . dari "Bos Kantor" (bokap sela) , padahal ane baru mau bilang . . .
"duh ada apa nih malem malem" kata ane
"kenapa lu panik?" kata anisa melihat ane agak panik
"ini ada bos kantor telepon , bentar ya" kata ane
ane kemudian agak mundur kebelakang ,
"hallo om ada apa?" kata ane
"SANDI CEPETAN KE RUMAH SAKIT ***** . SELA KECELAKAAN!" kata bokap sela
"HAH YANG BENER OM?" kata ane kaget
"YA OM SAYA OTW!" kata ane teriak , padahal itu udah malam dan sepi , dan ane tanpa sengaja meneriaki bos ane
ane langsung menuju anisa ,
"nisa gw pergi dulu ya" kata ane
"kenapa san?" kata anisa
"ada perlu , eh lu mendingan pulang udah malem" kata ane
"ya nih juga mau pulang , gw duluan deh san , eh dan semoga urusan lu selesai ya" kata anisa senyum
"hehe oke nisa makasih" kata ane
ane kemudian bergegas kearah rumah cindy , ane gedor gedor rumahnya yang terkunci itu , ane coba telepon
"cin angkat cin dimana sih lu" kata ane menggerutu sendiri , ga lama telepon diangkat
"WOOIII sandi cepetan ke rumah sakit , nih sela!!" kata cindy
"lu ya kenapa ga dari tadi kabarin gw , ntar gw naek ojeg dah" kata ane , ane kemudian lari kearah depan komplek , sudah malam ga ada kendaraan , ane terpaksa berjalan cukup jauh untuk menemukan tukang ojeg ,
"cepetan bang , duh ini temen saya kecelakaan cepet" kata ane menggoyangkan tuh badan tukang ojeg
"iya sabar bang , ini juga udah cepet" kata tukang ojeg , ane lihat kecepatannya cuma 40km/jam , segitu cepet?
dan sampailah ane kerumah sakit yang dituju , ane cari ruangan yang sudah diberikan oleh cindy disms , sampailah pada lorong itu , didepan ruangan itu ada roy , tau kan roy? cowo yang bersama sela kuliah diluar negeri? , dia samperin ane , ane menjulurkan tangan sambil berkata
"gimana kabar l . . " "brrruuukkk" pipi kanan ane dipukul oleh roy
"Bangs*d lu ya , kemana aja lu? saat sela sakit lu baru dateng? sandi gw kecewa sama lu" kata roy
"roy gw bisa jelasin ini" kata ane
"jelasin apa lagi? sela tadi pagi curhat sama gw , gw langsung pulang san! , gw pulang demi sela! padahal dia itu cuma temen gw! , gw sebagai temennya aja pulang , tapi lu cowo yang disayangnya malah tolol ninggalin dia! , dia tuh pusing ! mabok tau ga tadi! , anj*ng!" kata roy panjang lebar
"..." ane diam aja , dari dalam ruangan keluar bokap sela , dia melihat ane kecewa , lalu keluar nyokap sela , nyokap sela menghampiri ane dan "PLAK" ane ditampar
"maaf sandi , ini untuk anak saya" kata nyokap sela ,
"..." ane cuma bengong aja , rasa kwatir ini berubah menjadi rasa malu dan sakit , sakit ditampar dan sakit hati
"saya percaya sama kamu sandi , tapi ternyata saya salah" kata nyokap sela
"pah ngomong dong sama sandi kenapa diam aja" kata nyokap sela ke bokap sela , ane tau bokap sela kecewa sama ane , ya sangat kecewa
"mulai besok kamu kerja dicabang ya sandi jangan dikantor pusat , maaf san saya belum mau melihat kamu dulu" kata bokap sela
"kenapa ga dipecat saja sekalian pah?" kata nyokap sela
"ga mah , belum saatnya" kata bokap sela yang kemudian berjalan menuju wc
nyokap sela samperin ane , dan berbisik
"bulan depan jangan kerja lagi dengan keluarga saya atau saya suruh orang untuk menghajar kamu inget ya , saya dari awal tidak suka anak saya berpacaran dengan orang kampung seperti kamu , , ya papah sela memang orang kampung , tapi saya didik dia jadi orang kota , dia itu bukan bos aslinya tapi saya , keluarga saya yang punya perusahaan itu , jadi kalau bisa secepatnya p-e-r-g-i . PERGI!" kata nyokap sela
"..." ane menunduk tak berdaya , mata ane mungkin berkaca kaca , ane direndahkan seperti itu
"iya tante" kata ane , mulut ane agak bergerak mengucapkan itu
"bagus , dan kalau anak saya bangun , saya mau kamu bilang sama dia kalau kamu tidak akan menerimanya lagi" kata nyokap sela
"bilang aja kamu benci dia , kamu tidak akan menyanyanginya lagi , deal?" kata nyokap sela
"tapi tante , perasaan itu tidak . . ." omongan ane dipotong
"perasaan? apa perasaan bisa membuat sela sembuh total? apa perasaan bisa membuat ini tidak terjadi? engga kan?" kata nyokap sela
"..." ane diam
"saya curiga kamu memakai pelet untuk anak saya , ya?" kata nyokap sela , ane tersentak , ane lihat didepan ruangan itu ada cindy saudara ane
.
.
"asal tante tau selama saya berpacaran dengan wanita manapun , saya tidak pernah memakai pelet tan , maaf saya tersinggung dengan perkataan tante ,tante boleh bilang saya orang kampung , tante boleh bilang saya orang tak berpendidikan , tante boleh bilang saya itu bodoh , tapi saya tidak sudi dibilang pakai pelet tan , bisa ditarik ga tuh omongannya?" kata ane memandang tajam mata nyokap sela
"hahaha maling ga akan teriak maling sandi , percuma kamu memandang saya seperti itu juga tidak akan berpengaruh apapun , kamu tetap saya pecat" kata nyokap sela
"buat aja surat resignnya ya , saya tunggu paling lama 1 bulan" kata nyokap sela yang kemudian berjalan menuju bokap sela yang duduk dikursi yang tidak jauh dari ruangan sela ,
cindy melihat ane langsung memeluk ane ,
"sabar ya san , jangan sedih , banyak ko lowongan" kata cindy
"ya cin ga apa apa ko , gw memang dari awal ga layak pacaran sama sela" kata ane ,
"gw cuma orang miskin cin , gw orang kampung" kata ane , mata ane tak lagi bisa menampung air mata , ya ane menangis dipelukan cindy
"kita semua dari kampung ko san , jangan bilang miskin san , gw ga sudi" kata cindy
"lu masih banyak saudara yang sayang sama lu , jangan beranggapan seperti itu" kata cindy memberikan semangat sambil menepuk nepuk pundak ane
"makasih ya cin" kata ane , ane mengusap air mata ini dan melepaskan pelukan ane dan cindy
ane lihat roy memperhatikan ane sedari tadi , ane tatap balik dia menunduk , "maafin gw ya roy ga bisa jaga sela" kata ane pelan
"shiitt udah san , ini juga bukan sepenuhnya salah lu , sela tadi minum dan pulang bawa mobil , sebelumnya dia telepon gw san katanya gini (kalau sandi lihat gw mabok dan tabrakan apa dia bakalan peduli ya sama gw) , katanya gitu" kata cindy ,
"aduh sellaaa kenapa sih dia kayak gitu, terus lu jawab apa?" kata ane
"gw udah larang dia san , terus gw cepet cepet samperin dia yang ada dirumahnya , taunya dah terlambat san" kata cindy
"kenapa dia segitunya banget sih cin" kata ane , ane kaget , marah , sakit , takut
"dia lihat lu tadi siang mesraan sama cewe itu dia *****" kata cindy
"loh ko dia tau?" kata ane
"ga tau gw juga san dia tau dari mana" kata cindy , ane cuma geleng geleng kepala , "duh sela lu kenapa sih sel bisa senekat ini!!!" kata ane
ane berdiri depan ruangan sela , ane lihat ada dokter yang masuk kedalam sana , ane terus berdoa agar sela tak kenapa kenapa , lalu datang juga beberapa polisi untuk menanyakan kronologi kejadian , ane hanya diam aja duduk agak jauh dari kursi bokap dan nyokap sela , terlihat nyokap sela menangis , ya ane ga tega gan , ane udah buat hancur keluarga ini , ane udah buat sela sakit , bukan sakit dihati saja tapi juga dari fisik .
setelah dokter keluar , nyokap dan bokap sela berdiri dan segera menanyakan keadaan sela , terlihat mereka seperti bersyukur , berarti sela tidak mengalami luka serius . dan akhirnya mereka masuk keruangan sela , ane dan cindy diluar ruangan beserta roy , roy samperin ane
"sorry ya san tadi gw emosi" kata roy , ane senyum
"ya roy ga apa apa , gw pantes terima itu" kata ane
"sakit ga?" kata roy melihat luka pukulan roy , agak lebam
"santai roy , ini ga terlalu sakit dari pada disini" kata ane menunjuk dada ane
"ya san gw tau ko , dan mungkin gw ga kuat kali kalau jadi lu" kata roy
"ini namanya kehidupan roy , berarti gw lagi dibawah " kata ane
"gw percaya ko roda kehidupan , ada saatnya orang dibawah dan diatas nanti , dan gw ga akan mau lagi diremehin" kata ane senyum
"tabah ya san , gw percaya lu pasti bakalan jadi orang sukses" kata roy
"makasih roy" kata ane
"jadi lu keluar dari kantor sela?" kata roy
"ya sepertinya roy , kalau kita udah ga dibutuhkan ya buat apa lagi?" kata ane
"lu tuh masih dibutuhin kali dikantor , itu kan cuma kemauan nyokapnya sela bukan kemauan kantor , terkadang memang gitu san , ada yang mencampuri urusan pribadi dan pekerjaan " kata roy
"satu kesalahan menutupi seribu kebaikan ya" kata ane
"haha iya bisa dibilang begitu" kata roy
"masuk yu" kata roy
"engga ah , kalau gw masuk palingan diusir, gw tunggu pagi aja ntar pulang , ini tanggung" kata ane melihat sudah pukul 1 malam
"cin lu masuk aja tidur didalem , disini banyak nyamuk" kata ane
"ga ah , gw mau nemenin saudara gw , kalau cuma sela doang ga apa apa , itu ada nyokapnya sela gw gamau , gw ga sudi tadi denger dia ngomong lu gitu banget" kata cindy
"udah lah ga usah dibawa ke hati , nanti cape" kata ane , ane lihat cindy matanya berlinang
"jangan nangis cin" kata ane , cindy mengelap air matanya
"ya ya san engga ko" kata cindy
"gw juga nunggu sini aja deh " kata roy
"serah lu dah" kata ane
dan akhirnya ane tetidur . . . .
Quote:
"hey hey" suara itu membangunkan ane , ane membuka mata , ane ada disebuah taman bunga yang sangat indah
"hey apa kabar?" suara itu suara itu "CACA!" , dia ada disebelah ane memakai gaun yang putih yang sangat cantik
"kamu kemana aja sayang!" kata ane memeluk caca , caca membalas pelukan ane
"aku ada aja ko disini" kata caca menunjuk hati ane
"jangan sedih aja sayang " kata caca senyum ke ane , entah kenapa melihat senyuman caca begitu sejuk dihati ane , andai saja kamu masih ada disamping aku sayang sekarang ,
"aku tau kamu sedang tersesat dalam sebuah pilihan" kata caca
"maaf sayang , maaf aku ga setia , maaf aku plin plan sekarang . aku belum bisa menemukan dirimu kembali , bagi aku tuh kamu ga ada duanya sayang" kata ane , caca geleng geleng kepala
"suatu hari nanti kamu akan mendapatkan seseorang wanita yang membuat kamu berubah , membuat kamu semakin dewasa , dan menuntunmu kejalan yang lebih baik" kata caca
"aku disini selalu mendoakan kamu sayang" kata caca , matanya berlinang
"maaf aku ga bisa peluk kamu lagi didunia nyata" kata caca menangis
"aku mohon kamu baikan sama abang aku , bagaimanapun juga dia kaka ipar kamu nanti disini , karena kamu suami aku sayang" kata caca , ane usap air matanya
"iya sayang , aku bakalan minta maaf sama kiki , aku juga minta maaf ga bisa jaga elsa" kata ane
"aku tau sayang , aku ga marah ko karena itu bukan kemauan kamu , tapi aku bersyukur elsa tidak kenapa kenapa" kata caca
"ya sayang makasih ya udah percaya sama aku , eh sayang tiap hari dong datengin aku disini" kata ane
"ga bisa sayang , nanti juga kamu akan mengerti , kalau gitu aku pergi dulu ya sayang tapi sebelumnya . . . ." caca dan ane berciuman , ciuman itu begitu hangat dan seperti asli ,
"Janji sama aku sayang , kalau kamu harus jaga kesehatan , imbangin kehidupan kamu dengan kehidupan gaib kamu , saling menjaga antara teman , baik itu yang terlihat maupun tidak. aku sayang kamu!" kata caca senyum
"iya sayang janji , aku juga sayang kmu!" kata ane
"oke kalau gitu , dah sayang" kata caca senyum , duh senyumannya itu ga pernah berubah , sangat cantik kamu ca ! aku tuh sayang kamu caca! ! !
"dadah juga sayang , jangan lupa ya mampir lagi hehe" kata ane
"san bangun san" itu , , , suara cindy
"eh ada apa" kata ane bangun tapi masih sangat ngantuk
"sela udah bangun" kata cindy , ane lihat sudah pukul 7 pagi ,
ane samperin tuh kedepan ruangan , didalamnya ada teh sely , tetehnya sela dan juga bokap sela , sementara nyokap sela pulang dulu. ane ga berani masuk saat itu , ane lihat kepala sela diperban dan ada darahnya . tangan kanannya juga patah . tapi untuk kaki hanya lecet .
"sini sandi masuk" kata bokap sela , ane cuma senyum
"iya om saya disini aja" kata ane didepan pintu ,
bokap sela langsung bangun dari tempat duduknya dan menarik ane masuk keruangan itu
"tenang ga ada ibu" kata bokap sela , ane bales senyum aja , ane duduk ditempat duduk disana , disebelah ane bokap sela , sela sedang menghadap ke jendela dan teh sely disebelahnya
"maafin om ya , om terpaksa berkata seperti itu" kata bokap sela
"ga apa apa om , saya terima itu semua" kata ane
"ehh ini ada sedikit dari om " kata bokap sela memberikan amplop yang cukup tebal
"ini apa om?" kata ane tidak mengambil amplop itu
"ini rasa terimakasih om sama sandi , ambil aja terima , cuma sedikit om kasihnya" kata bokap sela , ane dengan halus menolak
"maaf om saya tidak bisa , bukannya saya sok punya uang , tapi saya iklas membantu om" kata ane
"ga sandi , ini tolong diterima ga apa apa" kata bokap sela menyodorkan lebih keras amplop itu
"ini buat obat sela aja om" kata ane mengembalikan itu
"kalau gitu nanti om transfer saja ke orang tua sandi ya , duh sandi om itu ga enak dengan sandi" kata bokap sela
"udah ga apa apa om , saya kan udah bilang saya terima ini semua , ini semua memang salah saya" kata ane
kemudian , , , ,
"sandi sini , sela mau ngomong" kata sely , ane kemudian mendekati sela , teh sely , roy dan cindy pergi keluar . tinggalah ane sela dan bokap sela diruangan itu , ane duduk disamping sela
"hey sel" kata ane menatap wajahnya , bibirnya ada luka jahit , sepertinya terkena serpihan kaca , wajahnya juga ada luka , sela ga menjawab pertanyaan ane , dia hanya senyum dan kemudian menangis
"sela jangan nangis" kata ane mengusap air matanya ,
"maaf ya sel , kita tidak bisa bersatu" kata ane
"maaf aku ga terima kamu , karena aku tau nyokap kamu ga setuju sama kita dari awal , dan itulah yang selalu kamu pikirkan selama ini . aku tau dari anak kecil yang ada dipantai itu . makanya maaf banget sel . aku ga mampu berbuat apa apa . ya walau aku sebenernya sayang sama kamu , tapi terpaksa aku tolak kamu sel" kata ane
"..." sela masih menangis terisak
"maaf ya aku ga pernah nanya itu sama kamu , karena ketika aku mau nanya kamu udah berangkat keluar negeri , dan aku ga mau menganggu kamu dengan pertanyaan itu ketika kamu study disana . dan sekarang aku tau perkataan anak kecil itu memang benar tentang mamah kamu , dan benar juga mamah kamu curiga aku pelet kamu" kata ane
"aku dekat dengan cewe lain itu sebenernya sengaja sel , buat bisa lupain kamu , yang sebenernya aku lebih sayang kamu" kata ane
"tapi mau apa lagi , kita dari golongan yang berbeda" kata ane lagi ,
"aku selalu sayang kamu" kata ane senyum , duh lagi lagi air mata ane ga bisa dibendung . .
tangisan sela semakin menjadi , sampai akhirnya sela berkata "aakkuu sseeelllaalluu saaayyaanngg kaammuu" dan kemudian pingsan . karena panik ane langsung panggil suster ,
lalu ane kembali menunggu diluar ruangan . sampai siang ternyata ada nyokap bokap roy dan nyokap sela datang .
"ya sudah sepakat ya , berarti mereka akan menikah ga lama lagi . . . . " ucap . . . .
~ Berjanjilah Padaku Kamu Akan Selalu Mencintaiku Selamanya ~
itulah sms dari sela sebelum kejadian tabrakan ,
Lihat Semua Daftar Part Terbaru
Source : Kaskus
Silahkan Berkomentar Dengan Sopan :)